
Meskipun sudah memakai jaket tebal mirip KGB,agen rahasia soviet yang terkenal itu,lengkap dengan bulu bulu yang menempel dikerah,masih saja hawa dingin bukit bukit batu di mina pagi ini terasa menusuk tulang.beberapa kilometer didepanku terlihat dua istana entah milik siapa,yang pasti istana istana itu adalah kepunyaan keluarga kerajaan saudi.dua istana diatas bukit berjajar dan dipisahkan oleh sebuah lembah,dibawahnya terlihat ribuan tenda jamaah haji yang tertata rapi.pemandangan yang menyakitkan mata,bagiku istana adalah simbol kecongkakan dan kedzaliman penguasa feodalis.naudzubillah....dan mataku lebih senang menatap ke arah timur dimana aku temukan matahari yang menggeliat dan malu malu menampakkan sinarnya dibalik bukit bukit di muzdalifah.sedangkan mendung hitam menghalangi sinarnya yang menghangatkan tubuh.
Segelas teh susu yang baru saja diseduh cepat sekali dingin,padahal beberapa menit yang lalu lidah ini terasa terbakar menahan panasnya.
"Ngeteh mas!"tawarku pada seseorang disebelahku
"O iya makasih,saya udah habis setengah gelas malahan ni..."jawabnya. Ali nama yang ku tahu darinya,lelaki bermuka arab yang tak bisa berbahasa arab ini mengaku baru 6 bulan di saudi.Orang tuannya keturunan hadrami,sebutan orang orang hadramaut di yaman sana.meskipun lahir dan besar di salah satu kota di jawa timur
"Benar mas,orang orang saudi langsung ngomong pake bahasa arab..bla..bla..bla..ketika ketemu saya"ceritanya sambil geleng geleng.
"ketika saya bilang ga bisa bahasa arab,mereka ga percaya juga!"imbuhnya
"ha..ha..ha.."tawa kami hampir berbarengan
"ente wajah arab,tapi ngomong jawa medok gitu!"..komentarku ini semakin membuat teman teman yang ikut nimbrung juga tertawa..
Obrolan kami semakin hangat saja,sehangat matahari yang kian meninggi menandakan waktu semakin mengajak menuju siang.sementara dibawah sana terlihat ribuan jamaah haji mulai mengular berjalan beriring menuju jamarat.bendera bendera kelompok dikibarkan para pemimpin jamaah sebagai tanda,bagaikan korps tentara yang berbaris.seruan takbir terdengar sayup sayup membangunkan suasana bukit bukit di mina,yang gersang tak terlihat tumbuhan sedikitpun.hamparan manusia yang berkumpul dari seluruh dunia inilah yang menyegarkan pandangan mataku,bergerak mengalir dari sebelum wadi muhatsir hingga jamarat,laksana aliran sungai baru di tanah hijaz ini.
Di tenda kami memang cukup heterogen,ada 3 orang malaysia,1 orang singapura,beberapa wanita philipina di tenda putri,dan selebihnya orang orang indonesia dari berbagai suku.semoga keberagaman dan kebersamaan yang bernaung dibawah panji islam ini seperti jamaah yang diajarkan rosulullah.sebagai filosofi shalat berjamaah yang menggambarkan tata cara pergaulan yang islami.seorang pemimpin di depan...diikuti shaf yang lurus dan rapat,sebagai isyarat jika kita harus senantiasa hidup bersama orang orang yang berakidah lurus,yang selalu mengingatkan kita ketika khilaf.hubungan yang erat,lembut,saling menjaga,tak saling menyakiti..masyaAllah indah sekali tentunya..
Matahari semakin menikam kepala kepala kami yang selesai digunduli ketika tahalul kemarin,teh susupun sudah tak tersisa lagi digelas kertas.tapi kami yakin semangat berjama'ah masih mendekap hati hati yang merasakan nikmatnya menangis di arafah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar