Rabu, 14 Oktober 2009

masjid qishash

Menjadi pekerja di dalam sebuah negeri muslim seperti saudi,membawa hikmah tersendiri untuk orang2 seperti saya.banyak hal-hal baru meskipun sebenarnya sudah menjadi pemikiran klasik dan malah sudah mengalami pembelokan2 fungsi dari pakemnya. Qur'an...Di suatu jumat,dengan beberapa teman yang kebetulan hobby jalan2,saya ingin menikmati ramainya jedah kota tua.dimana bisa menemukan pasar badui,ribuan merpati liar,gedung2 kayu antik dengan motif islami unik,berjejalnya manusia dari berbagai belahan dunia dengan bermacam rasnya..dan yang terpenting buat saya adalah mencari makanan khas indonesia.menyenangkan!!
Otak indonesia saya masih menggumpal,ketika datang waktu maghrib.dan kami berjalan mendatangi sumber suara yang mengumandangkan adzan.Beberapa ratus meter sebelum kawasan belanja dan mejeng para pendatang,terdapat sebuah mesjid yang terkenal dengan nama "mesjid qishash".karena ditempat ini anda bisa menyaksikan menggelindingnya kepala,atau jenis2 hukum islam yang lainya.masjid itu lumayan besar,kotak berkubah seperti bentuk masjid pada umumnya.didepanya terdapat tenda besar untuk prosesi qishash yang biasa dilaksanakan ba'da jumah.seram bagi yang awam tentang islam seperti saya.tidak manusiawi dan bertentangan dengan HAM,benarkah?tapi itulah yang ada dalam kepala saya sebelumnya...
Puluhan tahun lahir dan besar di indonesia,membuat saya bosan betul dengan kejahatan2 yang tiap hari kita bisa menyaksikan melalui berita2 kriminal di berbagai media.tiap jam mungkin ada berita yang baru dan terkini tentang kejahatan,menyedihkan bukan?..!!pembunuhan,perampokan,penipuan,pelecehan seksual,dsb.seakan begitu mudah dan terjadi sesering datangnya lalat di musim buah.Apakah hukum begitu rapuhnya?
Di saudi ini lebih komplikatif,tipikal penduduk aslinya yang sesuai dengan tekstur tanahnya yang kering berpasir dan bergunung2 batu membuat mereka juga berkarakter keras dan temperament,ditambah banyaknya pendatang dari pakistan,afghanistan,senegal,somalia,philipina,mesir,indiadll.yang berbeda tradisi,tentu sungguh sangat rentan sekali dengan gesekan2.Aman..satu kata yang mungkin disetujui oleh teman2 yang pernah tinggal disini.tidak ada bayar parkir,preman pasar,tukang copet di bus,parkir dimana saja ga takut spion atau ban hilang,dan tidak ada polisi mau disogok,banyak lagi kelezatan2 kecil sebagai orang kecil yang tidak mudah saya dapatkan ketika tinggal di jakarta.
Hukum yang berlaku,mengharuskan orang akan berpikir 1000x ketika akan menghabisi nyawa orang lain,untuk memukul orang saja anda akan dipenjarakan,makanya orang saudi jika bertengkar cuma adu mulut yang suaranya bisa terdengar sampai radius 100 m.menggoda perempuan,anda bisa dilaporkan ke polisi dan dipenjara.hukum islam...ternyata menyelamatkan jiwa2 tak berdosa,menyelamatkan generasi dari narkoba,menyelamatkan perempuan dari nafsu bejad lelaki hina.tidak perlu ada KPK yang makan dana besar,polisi akan dengan santai bekerja.tidak perlu ada demo besar2an yang memakan korban nyawa dan rusaknya fasilitas umum.aktivis buruh,lingkungan,perempuan tenang2 saja.karena pengusaha bayar zakat yang di berikan pada karyawannya..sesederhana itukah?
Ya!!Karena hukum islam adalah product hukum langit,dimana Tuhan yang bersemayam di atas arsy lebih tahu karakter makhluk ciptaanNYA..bukan hanya hukum yang disandarkan hanya dengan logika manusia yang pasti sangat terbatas..Manusia yang takut dengan qishash adalah manusia yang didalam hatinya terdapat kecenderungan kejahatan yang prosentasenya lebih besar daripada keinginan untuk berbuat baik terhadap orang lain..
wallahu a'lam bishawab..

nak..dunia sudah sore

Nak,dunia sudah sore...
sehingga selayaknya kita lekas mandi,bersihkan tubuh kotor berdebu nafsu,dan bau keringat ambisi..

Nak,dunia sudah sore...
lihatlah tertawa bulan redup yang merasa bangga bahwa sebentar lagi dia pasti menggantikan sinar terang matahari..

Nak,dunia sudah sore...
lihatlah muka lelah ayahmu yang risau jika kaki kaki kecilnya sudah tak mampu berpijak sedangkan kau belum mendapatkan air susu dari langit..

Nak,dunia sudah sore..
sebentar lagi malam,tak perlu takut akan gelapnya.kalaupun kegelapan itu menyerangmu,berpegang teguhlah pada tali tali pemilik arsy..
kalaupun kau tak menang,perjuanganmu itulah yang bernilai.karena nabipun banyak yang dibunuh oleh umatnya.dan mereka tak pernah berhenti menegakkan kalam illahi.

Nak,dunia sudah sore...
maukah kau lihat sunggingan senyum bapakmu ketika meninggalkanmu..

Nak,dunia sudah sore...
kabarkan pada nyamuk nyamuk di kebun belakang rumah,agar mereka mengasah moncong panjang penghisap darah yang tak pandang bulu itu..

Nak,dunia sudah sore...
bau bunga bangkai di barongan bambu dekat kuburan semakin menampakkan keseriusannya menusuk hidung..

Nak,dunia sudah sore...
bisakah kau hadang tikus tikus curut yang memasuki rumah rumah di negara tanah liat??..

Nak,dunia sudah semakin sore...

pagi ini

Dengung suara AC,
titipan kesejukan bulan september...
shubuh menggeser matahari pukul 6 pagi
kaki kiriku ada di pegunungan hijaz
kaki kananku tercelup di eufrat
kepalaku menyambangi gaza,
perutku tertidur di blitar
bibirku menciumi anak perempuanku,
tangan tanganku menebarkan bunga melati..
Belumlah siang,jika kabut masih beraroma
sementara gagak gagak hitam mengitari serutan batu kali..
Letakkan saja hatimu diatas sepiring nasi
pasti kujadikan menu sarapan kerinduan pagi ini



22 sept 09..bawadi

kabar petang


Secangkir senyuman,
terduduk lesu di atas meja marmer kekar bernafsu
seonggok puing batu berserakan
mengisahkan debu debu sore
aku masih mendengarnya,
meskipun harus mengintip dari selangkangan kabel telephone
simpan sajalah disana
karena hari ini aku ingin telanjang,
mencumbui rahim malam..
Dan menyemai benih benih cintaku pada Illah..
Bawadi 2,jeddah mendekati sore.20 sept

pentingnya perencanaan

Dalam ilmu manajemen, kita mengetahui pentingnya sebuah perencanaan. Diantara empat hal penentu keberhasilan sebuah program, perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilewati. Akhir yang dituju akan mudah tercapai bila didukung rencana yang matang. Bahkan menurut pakar manajemen, setengah keberhasilan telah dicapai bila ada planning yang baik.Sirah generasi salaf juga mengajarkan hal yang sama. Untuk merealisasikan tujuan harus dimulai dari perencanaan. Generasi salaf bahkan melampaui pendekatan ilmu manajemen. Perencanaan yang disiapkan mereka tidak hanya terkait dengan fisik. Tapi menyentuh unsur-unsur metafisik. Perencanaan di zaman mereka diterjemahkan dengan tsiqah kepada pertolongan Allah terlebih dahulu. Sebelum membuat perencanaan lain dengan standar duniawi.Seperti kisah Umar bin Khattab. Ketika ayat ke-45 surat al-Qamar turun di Mekkah, Umar bertanya-tanya dalam hati, "Golongan apakah yang akan dikalahkan?" Sebab ayat tersebut berbunyi "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang." Kondisi umat Islam saat ayat itu turun belum menunjukkan sebuah kekuatan yang berarti. Apalagi untuk mengalahkan sebuah kekuatan besar. Jangankan menghancurkan satu golongan, untuk melakukan pembelaan diri saja para sahabat tidak mampu. Kondisi serba tertekan dalam setiap waktu dan kesempatan, fasilitas yang tidak memadai, jumlah yang masih sedikit, kemampuan yang serba terbatas, kepapaan dan kemiskinan yang mendera sebagian besar sahabat bila dibandingkan dengan kelapangan, kebebasan, fasilitas dan kekuatan kaum kafir Quraisy membuat seorang manusia normal harus bertanya. Golongan apakah yang akan dikalahkan oleh umat Islam saat itu? Namun Umar tetap yakin bahwa mereka akan mampu mengalahkan golongan sebagaimana yang telah dijanjikan Allah.Sampai akhirnya Umar bin Khattab memahami maksud ayat tersebut ketika menghadapi perang Badar. Saat Rasulullah hendak mengenakan baju besinya, Umar mendengar Rasulullah berkata: "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang". Umar akhirnya menemukan jawaban dari pertanyaan yang pernah muncul dalam hatinya di Mekkah. Golongan yang dimaksud adalah kaum kafir Quraisy di perang Badr. Yang terjadi selanjutnya, Allah membenarkan keyakinan Umar itu.Barak-barak mujahid di hari Ahzab juga menginspirasikan hal yang senada dengan kisah Umar. Keyakinan adalah amunisi utama para mujahid. Ketika semua kekuatan Arab dan Yahudi bersatu menggempur umat Islam di Madinah, Rasulullah justru menyiapkan para sahabat dengan amunisi keyakinan. Di tengah suasana mencekam, ketika 10.000 tentara dari Mekkah yang merupakan aliansi dari suku Quraisy, Ghathafan dan beberapa kabilah Arab bersatu menyerang Madinah, ketika di Madinah orang-orang Yahudi bani Quraidzah mengkhianati perjanjian damai, ketika umat Islam di Madinah dalam keadaan paceklik, ketika orang-orang munafik bergembira karena Islam telah terkepung, Rasulullah justru menancapkan keyakinan terlebih dahulu di hati para sahabat. Dengan itu, para sahabat telah memenangi pertempuran utama dalam hati mereka, sebelum mereka memasuki medan pertempuran yang sebenarnya. Medan tempur di Khandaq menyiratkan batas yang tipis antara physics war dan psycho war. Memenangkan pertempuran fisik harus dimulai dengan memenangkan pertempuran psikis. Para sahabat telah memenangi pertempuran psikis karena Allah berjanji melalui lisan Rasul bahwa istana putih yang dijaga oleh gajah dan algojo Persia, gerbang Yaman yang kokoh, dan keperkasaan Romawi di Syam akan ditaklukkan oleh umat Islam. Apalagi hanya kekuatan Arab dan Yahudi yang ada dihadapan mereka saat itu. Umat Islam di Khandaq menang karena yakin akan menang dengan pertolongan Allah Swt. Imam Nasai dalam kitab sunannya meriwayatkan peristiwa ini. Dari sahabar Barra bin Azib beliau berkata: "Rasulullah memerintahkan kami untuk menggali parit. ketika ada batu besar yang tidak mampu dipecahkan dan diangkat, para sahabat mengadu kepada Rasulullah. Rasul kemudian mengambil pemukul batu dan mulai memukul sambil mengucapkan bismillah. Pada pukulan yang pertama, sepertiga batu berhasil dipecahkan. Saat itu Rasul berkata: "Allahu Akbar. Syam telah diberikan kepadaku. Demi Allah aku dapat melihat istana merah dari tempatku berdiri di sini." Pada pukulan yang kedua Rasul berhasil memecahkan sepertiga bagian lagi. Saat itu Rasul kembali berkata: "Allahu Akbar. Persia telah dianugerahkan kepadaku. Demi Allah aku dapat melihat kota dan istana putih di Persia dari tempatku berdiri". Ketika bagian yang lain hancur pada pukulan ketiga, Rasul berkata: "Allahu Akbar. Yaman telah dilimpahkan kepadaku. Demi Allah aku dapat melihat gerbang Shan'a dari tempatku berdiri." Ibarat sebuah imunitas, tsiqah perlu disuntikkan ke tubuh umat di saat-saat lemah dan tertindas. Sama seperti janji Allah yang disuntikkan Rasul kepada para sahabat di di perang Ahzab. Agar kekuatan inti umat yang paling berharga tidak hilang. Kekuatan keyakinan kepada pertolongan Allah. Sekalipun raganya telah dirusak, fasilitasnya telah dirampas, materinya telah diberangus. Sepeninggal Rasulullah dan para sahabat, amunisi keyakinan seperti ini masih diabadikan Allah dalam al-Quran dan hadits. Begitu banyak ayat dan hadits yang mengajak kita untuk selalu menjaga dan memelihara tsiqah. Tidak ada yang berubah. Allah yang menolong Rasul dan sahabatnya di Khandaq masih sama dengan Allah yang disembah seluruh umat Islam saat ini. Rabb yang menurunkan ayat ke-45 surat al-Qamar juga masih sama dengan Rabb yang menurunkan surat al-Fatihah yang kita baca setiap salat. Firman "golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang" tetap akan abadi seabadi al-Quran. Berarti kemenangan untuk umat Islam seharusnya juga abadi seabadi firman itu sendiri.

Selasa, 13 Oktober 2009







istriku

Duhai istriku, wanita yang telah Allah takdirkan untuk menjadi ibu dari anakku.Sembahlah Allah semata, jangan pernah engkau menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun yang ada dilangit dan dibumi.Cintailah Allah melebihi kecintaanmu kepadaku.Hanya Allah-lah yang berhak untuk kita cintai melebihi apapun.Janganlah kecintaanmu kepadaku dan anak kita membuat engkau lalai dari mencintai Allah.Cintailah Allah karena Allah tidak akan pernah menginggalkanmu.Allah adalah yang Maha hidup yang akan selalu bersamamu dan tidak pernah akan meninggalkanmu. Sementara aku suamimu adalah makhlukNya, yang mana aku pasti akan meninggalkanmu, meninggalkan anak kita untuk kembali kepada Dzat yang Maha Kekal. Cintailah Allah dengan segenap jiwa dan ragamu, mohonlah kepada Allah supaya kelak Allah berkenan memberikan RahmatNya untuk mempertemukan dan menyatukan kita didalam SurgaNya.

Duhai istriku,bilamana Allah memberi kehormatan untuk memanggilku kembali terlebih dulu maka janganlah engkau ratapi kepulanganku. Ketahuilah bahwasannya Allah menjanjikan surga bagi siapa saja yang iklas dan rela apabila diuji dengan kematian orang-orang yang dicintainya. Ketahuilah bahwa aku berdoa kepada Allah untuk menjaga engkau dan anak kita. Allah-lah sebaik-baiknya penjaga amanah. Allah tidak akan menyia-nyiakan doa hambaNya.

Duhai istriku,berbaktilah kepadaku karena ridho Allah adalah ridhoku sebagai suamimu. Surgamu adalah ridhoku.jadilah istri yang sholehah karena engkau adalah ibu dari anak kita. Panutan utama bagi anak kita. Engkau sebagai wanita telah diberi kerhormatan oleh Allah sebagai tiang (pondasi) agama. Jika rusak akhlakmu sebagai wanita maka rusak pula akhlak keluarga kita, anak kita, bangsa kita dan agama kita.Jagalah selalu kehormatanmu.

Duhai istriku,marilah kita hidup zuhud didunia ini. Kita ambil seperlunya saja kebutuhan kita didunia ini dan ambil sebanyak-banyaknya bekal untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak. Mari kita belanjakan harta kita dijalan Allah. Janganlah kita berlebih-lebihan (bermegah-megah) didunia ini. Sungguh Allah telah memperingatkanbahwa bermegah-megah akan membuat kita lalai.Ketahuilah istriku, bahwasanya kelak didalam surga Allah akan memerintahkan kepada para Malaikat untuk mengundang orang-orang yang ketika didunia hidup zuhud untuk menghadiri pernikahan Isa putra Maryam. Tidakkah engkau ingin mendapat kehormatan ini?

Duhai istriku,marilah kita senantiasa berusaha menyisihkan harta kita untuk bersedekah.Jangan pernah menolak apabila ada orang yang miskin yang meminta sedekah kepadamu, berikanlah walau hanya seratus rupiah atau bahkan hanya dengan sebentuk senyuman.Ketahuilah istriku, sesungguhnya orang-orang miskin adalah tamu-tamu Allah kelak didalam surga. Tidakkah kita merasa terhormat apabila bisa memberikan harta kita kepada tamu-tamu Allah?Sungguh Allah tidak akan pernah menyianyikan pemberian hambaNya.

Duhai istriku,surga adalah sebaik-baiknya tempat untuk kita kembali.Allah telah menjanjikan berjuta kenikmatan didalamnya.Ketahuilah istrikku, bahwasannya kenikmatan-kenikmatan didalam surga tidak ada nilainya dibandingkan dengan kenikmatan ketika kita bertemu langsung dengan Allah tanpa hijab.Ketahuilah istriku, bahwasanya kita tidak akan bisa masuk kedalam surga tanpa ijin dan ridho dari Allah.Bahwa sesungguhnya segala ibadah kita adalah sekedar untuk mendapatkan ijin dan ridho Allah supaya kita dapat memasuki surgaNya.Maka tujukanlah segala amal ibadah kita kepada Allah, iklaskan semua hanya untuk Allah demi mendapatkan ridhoNya.

Duhai istriku,jadilah engkau pribadi yang pandai bersyukur atas segala pemberian Allah. Karena sesungguhnya Allah telah mencukupkan segala rizki kepada hambaNya. Dan Allah akan terus menambahkan kenikmatan dan rizkiNya kepada hamba-hambanya yang pandai bersyukur.Bersyukurkah engkau dengan mengingat Allah dan mendirikan sholat.

Duhai istriku,bersabarlah engkau ketika ditimpa musibah. Ketahuilah bahwa Allah tidak akan menimpakan suatu musibah diluar kemampuan kita untuk menanggungnya. Bersabarlah engkau dengan mengingat Allah, dengan mendirikan sholat. Mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat.

Duhai istriku,engkau adalah pakaian untukku, engkau adalah penutup segala aibku.Ketahuilah bahwasannya junjungan kita Rasulallah Shallallahu Alaihi wa Sallam telah bersabda bahwa seindah-indahnya perhiasan didunia ini adalah istri yang sholehah.Maka jadikanlah aku laki-laki yang berbahagia karena memiliki perhiasan yang terindah didunia

obsesi kesempurnaan

Suatu hari saat sebuah lobang kecil timbul di kepompong, seorang pria duduk dan memperhatikan bagaimana seekor bayi kupu-kupu selama berjam-jam berusaha keras dan berjuang untuk mengeluarkan badannya melalui lubang tersebut. Akan tetapi proses itu terhenti tanpa ada sebuah kemajuan yang berarti. Tampaknya bayi kupu-kupu sudah mengeluarkan seluruh tenaganya. Ia sudah tidak kuat untuk bergerak lebih jauh lagi. Hingga akhirnya sang pria memutuskan untuk membantu bayi kupu-kupu itu. Ia mengambil sebuah gunting untuk memotong kepompong. Dan akhirnya, kupu-kupu tersebut keluar dengan mudah. Walau dengan tubuh yang lemah, kecil, dan sayap yang mengkerut.
Sang pria terus mengamati kupu-kupu itu sambil berharap bahwa suatu saat sayapnya akan terbuka, membesar, dan mengembang agar bisa menyangga tubuhnya dan menjadi kuat. Tapi ternyata tidak terjadi apa-apa. Satu menit, satu jam, dan seterusnya kupu-kupu itu masih seperti sedia kala. Kupu-kupu itu akhirnya menghabiskan sisa waktu hidupnya dengan merangkak tanpa tenaga dan sayap yang mengkerut. Tidak seperti kawan-kawannya yang mampu terbang membelah angkasa. Walaupun harus bekerja ekstra keras melalui tantangan kepompong tanpa mendapatkan bantuan.
Pria yang baik dan suka menolong di atas tidak pernah mengerti bahwa kepompong yang menjerat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk untuk dapat lolos melewati sebuah lubang kecil adalah cara Allah untuk mendorong cairan kupu-kupu ke sayapnya agar kuat dan siap terbang sewaktu-waktu setelah bebas dari kepompongnya nanti.
Kisah kupu-kupu di atas menginspirasikan satu hal. Perjuangan mutlak dibutuhkan dalam semua dimensi kehidupan. Manusia dilahirkan untuk berusaha dan berjuang. Bahkan sampai titik darah penghabisan. Dalam buku Mencari Pahlawan Indonesia, ustad Anis Matta memberikan satu narasi perjuangan yang menarik bagi kita. "Ibarat kehidupan manusia, ada masa kelahiran, tumbuh, dewasa, tua dan akhirnya mati. Demikian pula dengan organisasi termasuk negara, bahkan peradaban. Dalam sejarah peradaban Islam, ada masa kebangkitan, kejayaan dan keruntuhan. Kekuatan utama yang menggerakkan masyarakat pada masa kebangkitan yaitu kecemasan. Inilah mata air yang memberikan energi untuk bergerak dan bergerak, melangkah tertatih-tatih sembari jatuh dan bangun, meraba dalam ketidakpastian. Namun terus bergerak. Kecemasan muncul karena kesadaran akan adanya jarak yang terbentang jauh antara idealisme dan realitas, antara harapan dan kenyataan. Tetapi, tidak semua orang menyadari kesenjangan tersebut. Baginya semuanya baik-baik saja, tidak ada masalah dan akhirnya bersikap diam dan menikmati kondisi yang ada. Orang seperti ini biasanya orang-orang awam, tidak akan bergerak sampai arus besar datang menghanyutkan mereka. Mereka yang menyadari adanya permasalahan akan bergerak, melakukan perbaikan. Begitulah kita menyaksikan para Nabi, Rasul dan para sahabatnya yang setia. Mereka merasakan kesenjangan itu, masalah itu. Mereka cemas, bergerak melakukan perubahan, berhasil, dan akhirnya tercatat dalam sejarah peradaban dengan tinta emas sebagai mujahid."
Masa kecemasan akibat pendudukan pasukan Merah Uni Sovyet sebagai salah satu blok kekuatan militer terkuat dunia di sahara Afghanistan yang melahirkan para pejuang seperti Abdullah Azzam, Abdurabirrasul Sayyaf, Burhanuddin Rabbani, dll. Masa suram akibat penjajahan Inggris di Palestina yang berbuntut terbentuknya negara Israel mampu melahirkan seorang pejuang sekaliber Izzuddin Al-Qassam dari barak-barak pengungsian Palestina. Ekspansi militer Benito Mussolini di gurun Libya ternyata mampu menggerakkan seorang kakek untuk bangkit melawan. Walaupun renta kerap menderanya di goa-goa persembunyian, ia tetap berjuang. Kecemasan akan hilangnya Islam dari bumi Libya yang membuat Umar Mukhtar kembali menjadi muda. Mengalahkan para pemuda yang ada di zamannya. Aktifitas yang lahir dari masa cemas itulah yang mampu menggerakkan jasad renta menjadi singa muda. Singa Padang Pasir Libya.
Menghadapi kecemasan integritas kepribadian dituntut di sini. Bagaimana seseorang mampu menjadikan hambatan sebagai sebuah batu loncatan, tantangan menjadi sebuah harapan, dan problem menjadi sumber solusi. Jika kecemasan merupakan kekuatan utama yang menggerakkan masa kebangkitan, maka obsesi kesempurnaan adalah kekuatan utama yang menggerakkan masa kejayaan. Demikian kata Anis Matta. Bukan tidak mungkin obsesi kesempurnaan akan lahir dari diri seseorang di masa-masa kelam umat Islam saat ini. Ia aktif dan berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat. Ia mampu berorator dan menjadi singa-singa podium. Ia mampu menjadi pencetak gol terbanyak di pertandingan sepakbola. Disamping itu ia juga mampu berprestasi di bangku-bangku pendidikan. Tak lupa ia menyempatkan bangun untuk shalat tahajjud, ia bermunajat kepada Allah sekalipun lelah mendera karena baru tidur pada pukul 12 malam karena ingin menyelesaikan target pekerjaan rumah.